Akupunktur adalah salah satu pengobatan alternatif yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Teknik pengobatan tradisional asal Tiongkok ini menggunakan media jarum untuk merangsang titik-titik tertentu pada tubuh. Meskipun tampak menyakitkan, namun akupunktur ternyata tidak meninggalkan rasa sakit bahkan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satunya adalah untuk mengatasi migrain.
Manfaat akupunktur untuk migrain dan sakit kepala
Migrain adalah sakit kepala sebelah yang ekstrem dan sering disertai dengan gangguan panca indra atau masalah kesehatan lainnya. Hingga saat ini penyebab migrain masih belum dapat diketahui dengan pasti, namun para ahli menduga hal ini disebabkan oleh gangguan saraf dan perubahan aktivitas otak yang memengaruhi sinyal saraf dan zat kimiawi di otak.
Pasien migrain umumnya melakukan penanganan mandiri untuk mengatasi migrain dengan istirahat, banyak minum cairan, meditasi, menghirup aromaterapi atau memijat kepala. Selain itu, tak sedikit penderita migrain yang mencoba pengobatan akupunktur untuk meredakan nyeri.
Dilansir dari Medical News Today, sekitar 50% pasien yang berobat ke ahli akupunktur berhasil mengurangi ketergantungannya pada obat-obat pereda nyeri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa akupunktur efektif untuk mengurangi dan mencegah migrain. Pasien yang mengombinasikan akupunktur dengan terapi lainnya memiliki peluang besar untuk sembuh dan terlepas dari migrain.
Dalam teknik akupunktur dipercaya bahwa tubuh manusia perlu energi yang seimbang di sepanjang garis meridian tubuh. Ketika energi tidak seimbang maka muncullah rasa sakit di dalam tubuh, salah satunya migrain dan sakit kepala. Dilansir dari Healthline, tusukan jarum pada akupunktur dapat menstimulasi sistem di dalam tubuh. Hal inilah yang membuat tubuh akhirnya memberi respon yang mengarah pada kesembuhan.
Akupunktur membagi tubuh menjadi beberapa zona dan titik tekan (acupoint). Jarum akupunktur dimasukkan ke dalam titik tekan tersebut sesuai dengan gejala yang dikeluhkan. Jarum tersebut menstimulasi hormon endorfin sehingga merangsang sistem sirkulasi dan sistem kekebalan. Kondisi inilah yang pada akhirnya dapat meredakan migrain dan sakit kepala tegang.
Risiko pengobatan migrain dengan teknik akupunktur
Seperti halnya pengobatan pada umumnya, pengobatan akupunktur juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai:
1. Penyebaran penyakit lewat jarum
Penggunaan jarum akupunktur yang tidak higienis dapat menyebarkan penyakit dan infeksi. Begitu juga dengan ahli akupunktur yang tidak memasukkan jarum dengan tepat, hal ini dapat menyebabkan luka yang memicu infeksi. Jika Anda ingin menggunakan akupunktur, pastikan jarum yang digunakan dalam kondisi steril.
2. Diagnosis tidak tepat
Tidak semua sakit kepala adalah migrain. Sebagian besar sakit kepala bukanlah suatu penyakit yang serius, namun terkadang sakit kepala juga merupakan gejala dari penyakit lain. Seringkali, pasien yang berobat ke akupunktur tidak menceritakan keluhan dengan lengkap sehingga pengobatan akupunktur menjadi tidak efektif.
3. Efek samping lainnya
Akupunktur dilaporkan memiliki efek samping jangka pendek seperti kelelahan, sakit kepala, mual dan gejala lainnya. Selain itu pada beberapa kasus, akupunktur juga dapat menyebabkan nyeri dan memar terutama setelah pertama kali Anda mencobanya.
Bagi Anda yang ingin mencoba meredakan migrain dengan akupunktur, sebaiknya pilih praktisi akupunktur yang terpercaya. Keluhan migrain mungkin tidak dapat hilang dengan segera setelah menjalani satu sesi akupunktur. Bicarakan dengan terapis Anda mengenai frekuensi terapi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Apabila keluhan migrain terus berlanjut, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan.
- dr Nadia Opmalina